Pages

Subscribe:

Selasa, 06 Desember 2011

Distilasi


PERBEDAAN TITIK DIDIH
1.Destilasi
Destilasi merupakan metoda pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat atau bahan lain  yang mempunyai titik didik yang berbeda.Destilasi di badi 2 yaitu :
a.Destilasi sederhana
Destilasi sederhana dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair yang mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda. Contohnya: pengolahan air tawar dan air laut


 
b.Destilasi bertingkat (destilasi fraksinasi)
Untuk pemisahan  memisahkan 2 jenis campuran  yang sama-sama mudah menguap. Destilasi bertingkat sebenarnya adalah sutu pbrose destilasi ulanguntuk memisahkan campuran zat cair yang memiliki titik didih tidak jauh berbeda.Digunakan kolom fraksinasi yang terdiri dari beberapa plat tempat terjanya proses pengembunan.Uap naik keplat yang lebih tinggi yang lebih mengandung cairan yang lebih bayak menguap sedangkan cairan yang kurang menguap masih tertinggal dalam kondesat.Contoh pemisahan alkohol dan air. 


c. Distilasi azeotrop terner


Pada distilasi ini menggunakan campuran azeotrop antara metanol dengan air. Distilasi ini mirip dengan distilasi sederhana dalam hal menggunakan campuran metanol-air tetapi alat yang digunakan adalah alat untuk distilasi bertingkat. Selain itu pada campuran air-metanol ditambahkan benzena yang befungsi membentuk ikatan yang lebih kuat antara air dengan metanol. Ikatan yang kuat ini menyebabkan terbentuknya campuran yang bersifat azeotrop.


Suhu yang diperoleh pada tetesan pertama adalah 58⁰C, yang berarti distilat mendidih pada suhu ini. Adapun indeks bias distilat yang didapat pada percobaan ini adalah 1,352825 sedangkan indeks bias benzen dari literatur adalah 1,498. Hal ini menunjukkan bahwa distilah yang diperoleh tidak benar – benar murni dan bukan merupakan senyawa tunggal murni karena indeks biasnya tidak sesuai dengan indeks bias air, metanol, maupun benzen. Hal ini menunjukkan bahwa destilat juga merupakan sistem azeotrop, sehingga penambahan benzen pada sistem azeotrop metanol-air tidak memiliki pengaruh untuk memecahkan ikatan metanol-air tersebut. Kemungkinan lain adalah benzen yang ditambahkan tidak cukup kuat untuk memecahkan ikatan metanol-air, dan hal ini dapat disebabkan oleh jumlah benzen yang kurang atau konsentrasi benzen yang tidak memenuhi syarat.


Jika proses distilasi biasa dan distilasi bertingkat dialurkan dalam satu grafik maka akan memberikan kurva yang memiliki informasi efesiensi pemisahan suatu komponen. Kelebihan distilasi bertingkat daripada distlasi sederhana dapat dilihat pada datarnya kurva yang berarti titik didih lebih akurat dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi titik didih fraksi tiap komponen. Akan tetapi, pada percobaan kali ini praktikan tidak dapat memberikan grafik dari hasil percobaan dikarenakan tidak adanya data. Hal ini disebabkan adanya kesahalan – kesalaha yang terjadi selama percobaan dan minimnya waktu yang tersedia.


0 komentar:

Posting Komentar